Sosialisasi dan Partisipasi Masyarakat

38

Banjarbaru Hadiri Raker Evaluasi Sosialisasi Pemilu 2019

KPU Kota Banjarbaru mulai Rabu, 24 Juli 2019 mengikuti kegiatan Rapat Kerja Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, dan Paritipasi Masyarakat dalam Pemilihan Umum Tahun 2019. Rapat kerja yang dilaksanakan oleh KPU Provinsi Kalimantan Selatan tersebut diikuti oleh seluruh KPU Kabupaten/Kota se-Kalimantan Selatan. Pada rapat kerja yang dibuka oleh Edy Ariansyah, Ketua Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, dan Partisipasi Masyarakat KPU Provinsi Kalimantan Selatan tersebut, KPU Kota Banjarbaru diwakili oleh Mhd Wahyu NZ dari divisi yang membidangi, dan Wahyudiansyah selaku Kepala Subbagian Teknis Pemilu dan HUPMAS Sekretariat KPU Kota Banjarbaru. Pada awal pelaksanaan kegiatan, Edy Ariansyah juga menyampaikan bahwa Divisi Sosialiasi, Pendidikan Pemilih, dan Parmas adalah wajah KPU yang harus mampu memberikan gambaran bahwa Pemilu dilaksanakan tidak secara menakutkan sembari menyampaikan kutipan pernyataan Husni Kamil Manik (Alm) bahwa Pemilu adalah konflik yang terlembaga, dan KPU adalah pihak yang dipercaya untuk melakukan pengelolaan konflik tersebut. Dalam pengantarnya, Edy Ariansyah juga menyampaikan sejumlah hal pokok yang terdiri dari: Bagaimana sosialiasi dan pendidikan pemilih dilaksanakan, tingkat partisipasi, publikasi dan kehumasan, kampanye Pemilu, pengelolaan informasi dan komunikasi, serta komunikasi dan kerja sama antar lembaga. Pelaksanaan raker pada hari pertama, seluruh peserta dibagi menjadi 2 (dua) kelas dengan metode pelaksanaan kegiatan berupa diskusi kelas, terdiri dari Kelas A, dengan materi Evaluasi Sosialisasi Pemilu 2019, dengan narasumber Dr. Hatmiati, M.Pd; serta Kelas B, dengan materi Evaluasi Pendidikan Pemilih Pemilu 2019, dengan narasumber Edy Ariansyah. Raker akan dilanjutkan pada Kamis 25 Juli 2019, dengan materi pokok evaluasi fasilitasi kampanye peserta Pemilu 2019 serta pemetaan potensi partisipasi rendah, potensi bencana alam, rawan konflik, dan pelanggaran Pemilu.


Selengkapnya
232

Persentase Suara Sah Pemilu 2019 di Banjarbaru Capai 97 Persen

Pada penyelenggaraan pemungutan suara dalam Pemilihan Umum Tahun 2019, persentase suara sah di Kota Banjarbaru dinilai tinggi, yakni mencapai 97,7%. Persentase tertinggi suara sah di Kota Banjarbaru tersebut adalah untuk Pemilu Presiden dan Wakil Presiden. Demikian disampaikan oleh Komisioner Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat, dan SDM KPU Kota Banjarbaru, Mhd Wahyu NZ. “Untuk PPWP 2019, persentase suara sah di Kota Banjarbaru adalah yang tertinggi. Disusul kemudian oleh persentase suara sah dalam Pemilu Anggota DPRD Kota Banjarbaru sebesar 93%,” ujarnya. Berikut adalah persentase suara sah dalam Pemilu 2019 di Kota Banjarbaru, berdasarkan jenis Pemilu: PPWP, dengan persentase suara sah 97,7% DPR RI, dengan persentase suara sah 88,7% DPD RI, dengan persentase suara sah 85,9% DPRD Provinsi, dengan persentase suara sah 86,6% DPRD Kota Banjarbaru, dengan persentase suara sah 93%. “Data tersebut dihitung berdasarkan rekapitulasi hasil penetapan perolehan suara yang telah kita laksanakan tempo hari. Dan yang menarik adalah persentase suara sah untuk Pemilu Anggota DPD, yang hanya sebesar 85,6%, itu yang paling rendah di Banjarbaru. Padahal tingkat kerumitan pemberian suara tidak seperti Pemilu Anggota DPR atau DPRD. Maka mungkin faktor kesulitan pemberian suara tidak menjadi parameter utama dalam soal ini,” ujar Wahyu. Tingkat persentase suara sah di Kota Banjarbaru yang juga dapat memberikan gambaran kualitas partisipasi pemilih tersebut dinilai menggembirakan. “Persentase suara sah kita di Banjarbaru juga melebihi rata-rata tingkat Provinsi Kalimantan Selatan. Untuk PPWP di tingkat Provinsi Kalsel sebesar 96,3%. DPR sebesar 85,1%, DPD 81,1%, dan DPRD Provinsi sebesar 84%. Banjarbaru sudah melebihi dan itu tentu menggembirakan,” ungkap Wahyu. “Memang ada beberapa faktor kenapa suara dapat menjadi tidak sah. Baik karena ketidaksengajaan, maupun karena kesengajaan. Sebab ada saja mungkin pemilih yang tidak menentukan pilihan siapa yang akan dipilihnya, kemudian mencoblos pada beberapa calon. Sebab saat kita sosialisasi ke masyarakat, juga ada beberapa yang menanyakan hal seperti ini, yakni apakah boleh memilih beberapa calon. Ya tentu saja itu menjadi tidak sah,” tutupnya.


Selengkapnya
91

Partisipasi Pemilih Perempuan Banjarbaru Melebihi Laki-Laki

Pada pemungutan suara dalam penyelenggaraan Pemilihan Umum Serentak Tahun 2019 lalu, tingkat partisipasi pemilih perempuan di Kota Banjarbaru melebihi tingkat partisipasi pemilih laki-laki. Penanggung Jawab Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat, dan SDM KPU Kota Banjarbaru, Mhd Wahyu NZ menyampaikan hal tersebut pasca KPU Kota Banjarbaru melaksanakan rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara. “Berdasarkan data yang terdapat dalam formulir Model DB1, maka dapat kita lakukan penghitungan tingkat partisipasi pemilih di Kota Banjarbaru untuk setiap jenis pemilihan. Termasuk partisipasi pemilih berdasarkan jenis kelamin. Partisipasi pemilih perempuan berada pada angka 80%-82,2%, sementara pemilih laki-laki berada pada angka 74,8%-76%,” papar Wahyu. “Meskipun untuk berpartisipasi aktif sebagai penyelenggara, baik sebagai PPK, PPS, maupun KPPS yang masih didominasi oleh laki-laki, tapi berdasarkan data jelas bahwa persentase pemilih perempuan yang datang ke TPS lebih banyak. Sebagai pemilih yang memberikan suara, perempuan Banjarbaru nampaknya lebih aktif,” tambahnya. Sementara tingkat partisipasi pada setiap jenis pemilihan, maka Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden menjadi Pemilu dengan tingkat partisipasi tertinggi di Kota Banjarbaru, yakni pada angka 79,1%. Sementara Pemilu Anggota DPRD Kota Banjarbaru sendiri diikuti oleh 77,5% pemilih. “Angka itu jika pemilih DPK turut disertakan sebagai faktor pembagi,” jelas Wahyu. Wahyu menambahkan pula, bahwa angka-angka tersebut adalah penghitungan tingkat partisipasi pemilih secara kuantitatif yang didasarkan pada parameter kedatangan pemilih ke tempat pemungutan suara atau TPS.  “Jika kita bicara tentang partisipasi kualitatif, maka sudah barang tentu parameternya bukan soal kehadiran pemilih semata. Jauh lebih dari itu, bagaimana mereka yang akan terpilih sebagai hasil Pemilu ini nantinya menunjukkan kualitas kinerjanya,” paparnya. “Yang jelas, secara umum tingkat partisipasi di Kota Banjarbaru alhamdulillaah berhasil mencapai target yang ditetapkan secara nasional sebesar 77,5%. Partisipasi pemilih di Kota Banjarbaru pada Pemilu 2019 ini juga melampaui tingkat partisipasi pemilih di Kota Banjarbaru pada Pemilu 2014 lalu,” simpulnya.


Selengkapnya
46

Tinggi! Partisipasi Pemilih Banjarbaru pada Pilpres 2019

Tingkat partisipasi pemilih di Kota Banjarbaru pada Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden tahun 2019 dinilai tinggi. Hal itu disampaikan oleh Komisioner KPU Kota Banjarbaru dari Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat, dan SDM, Mhd Wahyu NZ. “Secara keseluruhan untuk tingkat Kota Banjarbaru, partisipasi pemilih kita mencapai 79.1%, itu jika pemilih DPK turut diperhitungkan sebagai faktor pembagi,” ujar Wahyu. “Jika pemilih DPK tidak turut ditambahkan sebagai faktor pembagi, maka sudah tentu tingkat partisipasi akan lebih tinggi lagi, yakni mencapai 84.7% untuk Kota Banjarbaru,” tambahnya. Tingkat partisipasi pemilih di Kota Banjarbaru pada PPWP 2019 tersebut melebihi target nasional, yakni 77,5%. “Jika dilihat tingkat partisipasi pada tiap kecamatan, maka tingkat partisipasi tertinggi ada di Kecamatan Banjarbaru Utara, dengan tingkat partisipasi 85.2% dan disusul oleh Kecamatan Cempaka dengan tingkat partisipasi 82,9%. Angka itu tentu akan lebih tinggi lagi jika variabel DPK tidak dimasukkan sebagai faktor pembagi,” urai Wahyu. Partisipasi pemilih di Kota Banjarbaru pada PPWP tahun 2019 ini juga melampaui tingkat partisipasi PPWP tahun 2014 lalu. “Pada 2014, partisipasi pemilih pada Pilpres berada pada angka 73,58%. Hal ini tentu kita syukuri. Sudah pasti, banyak faktor yang mempengaruhi peningkatan ini. Salah satunya adalah atensi publik terhadap pilpres kali ini yang dapat dinilai begitu luar biasa. Selain itu, jumlah pemilih DPTb atau yang pindah memilih menggunakan A5 ke Kota Banjarbaru juga banyak,” terang Wahyu. Sementara itu, disampaikan pula bahwa untuk tingkat partisipasi pemilih pada Pemilu DPR RI, DPD RI, dan DPRD Provinsi sedang dikalkulasi oleh KPU Kota Banjarbaru.


Selengkapnya
189

Tingkat Partisipasi Pemilih di Banjarbaru Mencapai 86%

Tingkat partisipasi pemilih pada Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Banjarbaru Tahun 2019 untuk setiap kecamatan kali ini mencapai 86.3%. Tingkat partisipasi pada Kecamatan Cempaka tersebut menjadi yang tertinggi bila dibandingkan dengan kecamatan lainnya di Kota Banjarbaru. Tingkat partisipasi tertinggi kedua berikutnya adalah pada Kecamatan Banjarbaru Utara, yakni pada angka 85.6%. Hal tersebut disampaikan oleh Komisioner KPU Kota Banjarbaru, Mhd Wahyu NZ dari Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat, dan SDM. “Jika dibandingkan dengan Pemilu 2014 lalu, tingkat partisipasi pada Pemilu 2019 ini memang mengalami peningkatan,” ucapnya. Wahyu menyampaikan, bahwa penghitungan tingkat partisipasi di Kota Banjarbaru menggunakan dua metode, yakni terkait dengan pemilih dalam Daftar Pemilih Khusus. “Untuk penghitungan tingkat partisipasi, khususnya terkait dengan pemilih DPK, coba kita bandingkan antara memasukkan DPK sebagai faktor pembagi dan tidak memasukkan DPK sebagai faktor pembagi,” urainya. “Jika DPK tidak dimasukkan sebagai faktor pembagi, maka hal tersebut dengan asumsi bahwa pemilih DPK yang notabene tidak termasuk dalam DPT itu adalah yang benar-benar berpartisipasi, sekalipun tidak termasuk dalam daftar pemilih Pemilu 2019,” tambah Wahyu. Dijelaskan pula, “Jika DPK turut diperhitungkan sebagai faktor pembagi, maka tingkat partisipasi pemilih di Kota Banjarbaru yang tertinggi akan mencapai 82.6% untuk kecamatan Cempaka, dan 79% untuk Banjarbaru Utara. Itu adalah dua tingkat partisipasi tertinggi untuk seluruh kecamatan di Kota Banjarbaru.” “Sementara ini yang sudah kita hitung adalah tingkat partisipasi untuk Pemilu Anggota DPRD Kota Banjarbaru. Itu yang benar-benar dekat dengan masyarakat Kota Banjarbaru, Nanti tentu akan kita hitung untuk semua jenis Pemilu pada tahun 2019 ini, kita masih akan selesaikan rekapitulasi dan penghitungan hasil perolehan suara untuk tingkat Kota Banjarbaru dulu,” tutup Wahyu.


Selengkapnya
43

Ratusan Warga Saksikan Pagelaran Wayang Kulit Banjar

Kesenian tradisional menjadi salah satu metode sosialisasi dan pendidikan pemilih yang digunakan oleh KPU Kota Banjarbaru, dan kali ini menggunakan pertunjukan Wayang Kulit Banjar yang digelar pada Sabtu (30/03) kemarin, hingga Ahad (31/03) dini hari. Pertunjukan yang menghadirkan Dalam Ufik dari Barikin tersebut di gelar di Pambataan, Kecamatan Liang Anggang. Pertunjukan yang diawali oleh penyerahan secara simbolis karakter wayang dari Komisioner KPU Kota Banjarbaru, Mhd Wahyu NZ kepada Dalam Ufik tersebut turut dihadiri oleh Adu Royan, selaku lurah Landasan Ulin Selatan. Melalui sambutannya, Wahyu menyampaikan bahwa KPU Kota Banjarbaru berusaha semaksimal mungkin untuk menyampaikan pesan-pesan kepemiluan kepada seluruh lapisan masyarakat Kota Banjarbaru dan melalui beragam cara yang mungkin untuk dilakukan. Salah satunya adalah penggunakan media kesenian tradisional. “Ini membuktikan bahwa Pemilu bisa disampaikan melalui ragam cara, bahkan dengan cara yang menyenangkan,” ujar Wahyu. Animo warga sekitar untuk menonton pertunjukan wayang tersebut sangat menggembirakan. Bahkan tidak hanya warga sekitar, namun juga menarik minat penyuka wayang dari luar Kota Banjarbaru.


Selengkapnya