Sosialisasi dan Partisipasi Masyarakat

39

Mempelajari Pemilu di RPP Rakat Banjarbaru

Kamis 3/8 lalu para pelajar di Kota Banjarbaru pelajari Pemilihan Umum (Pemilu) di fasilitas Rumah Pintar Pemilu (RPP) Suara Rakyat (RAKAT) Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Banjarbaru. Para pelajar yang terdiri dari siswa/siswi SMA/SMK/MA tersebut merupakan perwakilan dari sekolah-sekolah yang terdapat di Kota Banjarbaru. Pada kesempatan tersebut, para pelajar pada awalnya diberikan informasi tentang sejarah penyelenggaraan pemilu di Indonesia, serta penyelenggaraan Pilkada di Kota Banjarbaru. Informasi yang disampaikan dalam bentuk audio visual tersebut ditayangkan pada fasilitas ruang audio visual RPP RAKAT. Setelah menyaksikan tayangan audio visual, para pelajar tersebut kemudian diberikan kesempatan untuk mengetahui ragam hal tentang kepemiluan melalui informasi yang diberikan pada ruang display yang dimiliki oleh RPP Rakat Banjarbaru. Dengan dipandu oleh Komisioner KPU Kota Banjarbaru, Mhd Wahyu NZ, para pelajar tidak hanya diajak untuk mendapatkan informasi tentang kepemiluan, namun juga dapat merasakan pengalaman dalam hal memberikan suara pada sebuah pemilihan. “Karena kawan-kawan ini pada Pemilu 2019 mendatang sudah akan menjadi pemilih. Oleh sebab itu, selain mengetahui tata cara memilih, kawan-kawan pelajar ini juga diharapkan memahami bahwa peran serta mereka sebagai individu yang memiliki hak pemilih akan miliki pengaruh terhadap negara dan daerah,” papar Wahyu. “Dalam simulasi pemilihan yang dilaksanakan, ada dua substansi yang coba disampaikan. Yakni tentang pembuatan keputusan serta menentukan pilihan. Kedua substansi itu tergambar pada pilihan yang tersedia pada pemilihan yang kawan-kawan pelajar tersebut lakukan,” tambah Wahyu.


Selengkapnya
401

eBook 5 Tahun Kinerja KPU RI 2012-2017

Sebagai rekam jejak akan Pemilu yang dilaksanakan selama tahun 2012-2017, Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia (KPU RI) mempersembahkan “Buku 5 Tahun Kinerja KPU” yang terdiri dari 5 (lima) buah buku. Kelima buku tersebut merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dari tolak ukur keberhasilan dan kinerja serta akuntabilitas atas pelaksanaan tugas Komisioner KPU RI Periode 2012-2017. Paparan dalam buku tersebut adalah semacam catatan akhir masa jabatan yang diharapkan bisa menjadi pijakan untuk melakukan perbaikan berkelanjutan untuk penyelenggaraan pemilu-pemilu berikutnya, demi terwujudnya harapan seluruh rakyat Indonesia akan pemilu yang demokratis, berintegritas, dan diterima oleh semua pihak. Kelima buah buku yang menjadi bagian dalam eBook 5 Tahun Kinerja KPU RI 2012-2017 adalah: Inovasi Pemilu - Mengatasi Tantangan, Memanfaatkan Peluang Penyelenggaraan Pemilu Legislatif 2014 Penyelenggaraan Pemilu Presiden & Wakil Presiden 2014 Penyelenggaraan Pilkada Serentak 2015 & 2017 Untuk Indonesia yang Demokratis (Pemilu Dalam Foto)


Selengkapnya
357

Viryan Resmikan Rumah RAKAT, Rumah Pintar Pemilu Banjarbaru

Komisioner KPU Republik Indonesia, Viryan meresmikan Rumah RAKAT, Rumah Pintar Pemilu (RPP) Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Banjarbaru pada Rabu, 26 April 2017 kemarin. Peresmian tersebut ditandai dengan pengguntingan rangkaian melati Viryan bersama dengan Wakil Walikota Banjarbaru, Darmawan Jaya Setiawan, dengan didampingi oleh Ketua KPU Provinsi Kalimantan Selatan Samahudin, Ketua KPU Kota Banjarbaru Husein Abdurahman, serta jajaran KPU Kota Banjarbaru lainnya. Dalam sambutanya, Viryan menjelaskan pembentukan Rumah Pintar Pemilu merupakan Ikhtiar KPU untuk meningkatkan kualitas pemilu yang salah satunya ditandai dengan tingginya kehadiran pemilih di TPS untuk menggunakan hak pilihnya secara berkualitas. Rumah RAKAT merupakan sebuah fasilitas pendidikan pemilih berkelanjutan yang dimiliki oleh KPU Kota Banjarbaru. Penggunaan nama Rumah RAKAT yang diambil dari sebuah kata dalam Bahasa Banjar yang memiliki makna erat dan akrab, merupakan sebuah semangat yang ingin dan harus dipupuk oleh KPU Kota Banjarbaru dalam menjalin hubungan dengan masyarakat. Rumah RAKAT KPU Kota Banjarbaru ini memiliki sejumlah fasiltas pendukung, yakni: Ruang Audio Visual, Ruang Display, Ruang Perpustakaan dan Diskusi, serta Ruang Simulasi Pemungutan Suara. Rumah RAKAT ini terbuka untuk digunakan bagi seluruh lapisan masyarakat Kota Banjarbaru, lebih khusus lagi adalah pemilih pemula dan pra-pemilih di Kota Banjarbaru.


Selengkapnya
352

Mhd Wahyu NZ: Partisipasi Harus Berkualitas

Komisioner KPU Kota Banjarbaru, Mhd Wahyu NZ, menyampaikan bahwa partisipasi politik masyarakat Kota Banjarbaru harus terus memperhatikan sisi kualitas. Khususnya partisipasi politik masyarakat dalam kegiatan electoral. “Partisipasi masyarakat Kota banjarbaru dalam setiap penyelenggaraan pemilihan bukan hanya memperhatikan soal angka-angka tingkat partisipasi publik saja yang lebih besifat kuantitatif. Melainkan juga harus memperhatikan unsur kualitatif”, papar Wahyu. Komisioner penanggung jawab sosialiasi dan pendidikan pemilih pada KPU Kota Banjarbaru ini menyampaikan bahwa salah satu ciri kualitas partisipasi adalah rasionalitas pemilih dalam penentuan pilihan. Hal tersebut disampaikan oleh Mhd Wahyu NZ dihadapan para perserta kegiatan penyuluhan politik yang dilaksanakan oleh Badan Kesbangpol Kota Banjarbaru, yang menghadirkan ragam unsur masyarakat Kota Banjarbaru, di Aula Linggangan, Senin (21/11) kemarin. “Pragmatisme dan politik transaksional harus menjadi musuh bersama. Perlawanan terhadap hal tersebut menuntut komitmen yang kuat, serta harus bergerak dalam kerangka moral dan hukum”, pungkas Wahyu.


Selengkapnya
351

Madihin Digital Turut Sosialisasikan Pilkada Banjarbaru Tahun 2015

“Madihin Digital” yang merupakan salah satu kreasi anak-anak muda pegiat budaya di Kota Banjarbaru, digunakan oleh KPU Kota Banjarbaru sebagai salah satu media sosialisasi dan pendidikan pemilih dalam penyelenggaraan Pilkada Kota Banjarbaru tahun 2015. Madihin digital adalah kreasi seni yang berangkat dan divariasikan dari seni tradisional madihin. Konsep pengembangan seni tradisional madihin ini dipilih sebagai salah satu media sosialiasi dan pendidikan pemilih untuk menyampaikan pesan-pesan Pilkada Kota Banjarbaru tahun 2015. “Madihin sudah begitu dikenal, dan kesenian ini dapat menyampaikan pesan-pesan dengan menarik dan mudah, mengingat konsep dasar kesenian ini adalah seni tutur,” ungkap Mhd Wahyu NZ, penanggung jawab Sosialisasi dan Pendidikan Pemilih KPU Kota Banjarbaru. Pada setiap pementasan, generasi muda pamadihinan ini menyampaikan pesan-pesan terkait Pilkada 2015 yang antara lain adalah, hari dan waktu pemilihan, cara pemilihan, dan pesan-pesan menjadi pemilih cerdas sebagai pesan utama yang selalu digaungkan oleh KPU Kota Banjarbaru. Selain madihin, KPU Kota Banjarbaru juga menggunakan kesenian bapandung sebagai salah satu media sosialisasi. Pementasan seni budaya ini dilakukan pada tingkat kecamatan di Kota Banjarbaru, dan berhasil menarik minat masyarakat, yang secara langsung juga mendapatkan hiburan tersendiri.


Selengkapnya
352

Sosialisasi Pilkada Banjarbaru 2015 Melalui Kesenian Bapandung

Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Banjarbaru gunakan media seni budaya tradisional “Bapandung” untuk melakukan sosialisasi dan pendidikan pemilih dalam penyelenggaraan Pilkada di Kota Banjarbaru tahun 2015 ini. Seni tradisional Banjar ini berhasil menarik minat masyarakat untuk menyaksikan. Menghadirkan Syukur, salah seorang seniman yang bergelut pada seni-seni tradisional Banjar, pesan-pesan terkait Pilkada Banjarbaru 2015 disampaikan dengan cara yang segar. Mhd Wahyu NZ, penanggung jawab Divisi Sosialisasi dan Pendidikan pemilih KPU Kota Banjarbaru menyampaikan bahwa pemilihan kesenian bapandung ini tak lepas dari bentuk dasar seni bapandung itu sendiri. “Bapandung adalah seni tutur, sehingga sangat pas jika digunakan sebagai media penyampai pesan-pesan pilkada kali ini,” ujar Wahyu. Melalui kesenian bapandung ini, KPU Kota Banjarbaru menyampaikan beberapa poin terkait pelaksanaan Pilkada Banjarbaru tahun 2015. Pesan pemilih cerdas dan berkualitas (anti politik uang) menjadi pesan utama yang disampaikan pada setiap pementasan. “Substansi pesan tetap diarahkan oleh KPU Kota Banjarbaru, namun penyampaian tentu menyesuaikan dengan situasi panggung dan lain sebagainya. Kami hanya menetapkan poin apa saja yang harus disampaikan oleh pamandungan,” tambah Wahyu. Setiap kali gelaran bapandung yang dilaksanakan pada tingkat kecamatan di Kota Banjarbaru, selalu saja berhasil menyedot perhatian masyarakat untuk menyaksikan. Bahkan tak jarang ditemui warga yang menyatakan tidak pernah mengetahui bahkan melihat kesenian tradisional yang memang hampir punah ini.


Selengkapnya