
Menulis, Wawancara, Media dalam Workshop Jurnalistik KPU Banjarbaru
Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Banjarbaru pada Sabtu (16/07) kemarin melaksanakan kegiatan Workshop Jurnalistik. Kegiatan yang dihelat di aula KPU Kota Banjarbaru tersebut diikuti oleh seluruh pegawai Sekretariat KPU Kota Banjarbaru. Tidak hanya mendapatkan teori, para peserta juga diajak untuk langsung melakukan praktik penulisan berita.
Pada pelaksanaannya, para peserta mendapatkan materi yang terdiri dari teknik penulisan berita, teknis wawancara, serta pengelolaan media KPU Kota Banjarbaru. Selain pemateri atau narasumber internal, KPU Kota Banjarbaru juga menghadirkan dua orang narasumber eksternal, Sandi Firly dan Haris Fadhillah. Sandi dikenal sebagai jurnalis yang berpengalaman pada berbagai media lokal dan nasional dan kini mendirikan sebuah media daring. Sementara Haris memiliki pengalaman sebagai jurnalis radio dan televisi, serta berpengalaman bekerja sama dengan media luar negeri.
Membawakan materi teknik penulisan berita (straight news), Sandi mengawali paparannya dengan pengertian fakta dan berita. Sandi kemudian menjelaskan ciri-ciri berita. "Ciri berita di antaranya adalah berupa fakta, ditulis secara obyektif, bahasanya mudah dipahami, memiliki sumber yg valid dan bisa dipertanggungjawabkan, serta bersifat aktual, dan memenuhi unsur 5W1H," jelasnya. "Sementara untuk judul, berita yang baik memiliki judul yang mewakili isi berita," tambah Sandi.
Selain itu, Sandi juga menegaskan pentingnya akurasi dalam penulisan berita. "Bagaimanapun kecepatan dan kelengkapan straight news juga harus memperhatikan akurasi. Sebab, jika tidak akurat bisa berakibat fatal," tegas Sandi. Selain itu Sandi juga mengingatkan, "Pada akhirnya, seberapa terampil seseorang menulis sangat ditentukan seberapa banyak mereka membaca dan (latihan) menulis."
Sementara Haris, yang membawakan materi teknik wawancara, menjelaskan persiapan dan proses wawancara. "Selain memahami prinsip 5W1H+, pewawancara perlu menghindari bias, mengenali narasumber, serta mempersiapkan pertanyaan utama dan cadangan," ujar Haris. "Selain itu juga perlu menyeimbangkan antara pertanyaan terbuka atau tertutup, serta mempersiapkan catatan/perekam," tambahnya.
Pada kesempatan yang sama, Haris juga memberikan penekanan pentingnya jajaran KPU Kota Banjarbaru mengenali beberapa jenis informasi. Haris menyampaikan, "Sangat penting untuk mengenali dan memahami apa yang dimaksud dengan informasi, misinformasi, dan disinformasi." Sembari memberikan contoh terkait, Haris juga menerangkan bahwa informasi, misinformasi, dan disinformasi tersebut pada gilirannya dapat di-spin menjadi fake news atau berita palsu.
Sementara pada materi ketiga, yang dibawakan oleh Ketua Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat, dan SDM KPU Kota Banjarbaru, Mhd Wahyu NZ, dijelaskan tata cara pengelolaan media KPU Kota Banjarbaru. Wahyu menyampaikan, "KPU Kota Banjarbaru memiliki beberapa media daring, selain situs resmi juga sejumlah media/jejaring sosial. Namun kali ini yang dijelaskan adalah khusus terkait dengan pengelolaan situs resmi KPU Kota Banjarbaru."
"Penjelasan yang telah disampaikan oleh Sandi dan Haris menjadi bagian awal proses publikasi pada media KPU Banjarbaru. Pada akhirnya saat publikasi, perlu memperhatikan sejumlah hal teknis. Misalnya untuk judul, foto atau gambar pendukung yang dipergunakan dalam berita, dan lain-lain," tambah Wahyu.
Selain dilakukan praktik penulisan berita, pada bagian akhir kegiatan Workshop tersebut dilakukan pembahasan hasil praktik para peserta. Praktik penulisan berita tersebut dilakukan secara berkelompok yang tiap kelompok terdiri dari 3 (tiga) orang. Terpilih sebagai terbaik adalah tulisan kelompok yang beranggotakan Hj. Khairunnisa, Gusti Eri Rozaldi, dan Yusrizal Pahlipi. Workshop yang dimulai pada pukul 09.30 Wita tersebut diakhiri tepat pada pukul 15.00 Wita.